selamat datang

TERIMA KASIH BANYAK TELAH MELUANGKAN WAKTUNYA UNTUK BERKUNJUNG DI BLOGSPOT KAMI<><<Semoga Kehadiran Kami Bermanfaat Bagi para pengunjung Blogspot ini. Jangan Lupa Tinggalkan komentarnya ea :)

Selasa, 19 Maret 2013

HUKUM MENUTUP AURAT



يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Q.S. Al – Ahzab : 59)
Aurat secara istilah fiqh ialah seluruh bagian badan yg wajib di tutupi kecuali muka dan telapak tangan dari pandangan siapapun yang diharamkan untuk melihatnya (bukan mahram).
Pada ayat di atas Nabi di perintah Allah untuk menyeru kepada semua ummat muslimah untuk menutup aurat.
Sesungguhnya jika kita mentadabburi ayat tersebut sungguh para wanita itu sebenarnya sangatlah benar – benar di jaga dan dilindungi oleh Allah SWT. Adapun perempuan yang  beriman pada Allah dan hari akhir yang tidak menutup auratnya, maka perlulah kita pertanyakan tentang keislaman mereka. Karena jika saudari – saudari kita tidak menutup aurat maka dosalah bagi mereka, kecuali perempuan yang telah berhenti dari haid dan mengandung, yang tidak ingin nikah lagi. Sebagaiman telah Allah SWT firmankan dalam Q.S. An – Nur : 60 tersebut :
وَالْقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاءِ اللاتِي لا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَنْ يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ وَأَنْ يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَهُنَّ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. AN – Nur : 60)
Di ayat tersebut Allah menybutkan “Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan”. Jika perempuan tersebut bermaksut menampakkan perhiasan maka berdosa, meski ia sudah berhenti dari haid dan sebagainya.
“dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka”. Maksutnya lebih baik perempuan yagn telah berhenti dari haid dan lainnya itu menutup auratnya agar lebih di cintai oleh Allah SWT.
Jadi Hukum asal menutup aurat itu Wajib bagi orang perempuan yang sudah baligh, yang tidak lupa dan berakal sehat.
Hukum menutup aurat bagi perempuan – perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi) ialah Sunnah (lebih baik menutup auratnya).


Wallahu ‘a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar