Seiring berkembangnya teknologi dan mobilitas yang sangat tajam,
kini sudah sering atau bahkan kita punya handphone yang terdapat aplikasi
Al-Qur’an di dalamnya. Nah permasalahannya, apakah boleh kita membawanya ke
kamar mandi? Lalu bagaimana mengatasinya?
A.
MUKADDIMAH
Sebelum kita mengulas hukum membawa handphone yang di dalamnya
terdapat lafadz Allah maka mari kita simak 2 point berikut :
1.
Benda yang terdapat lafadz Allah Ta’ala.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki sebuah cincin bertuliskan
" محمد رسول الله " dan beliau melepaskan cincin tersebut jika akan masuk ke kamar mandi, hal ini berdasarkan hadits Bukhori yang diriwayatkan oleh sahabat Anas Rodhiyallahu ‘anhu :
" محمد رسول الله " dan beliau melepaskan cincin tersebut jika akan masuk ke kamar mandi, hal ini berdasarkan hadits Bukhori yang diriwayatkan oleh sahabat Anas Rodhiyallahu ‘anhu :
وَقَدْ جَاءَ فِيْ حَدِيْثِ أَنَسٍ -
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ - أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ
إذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ وَضَعَ خَاتَمَهُ وَكَانَ فِيْ خَاتَمِهِ نقش مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ
اللهِ )البخاري)
Artinya
: Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Anas Radhiyallahu ‘anhu, bahwa
nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam apabila akan masuk kamar mandi, beliau
melepas cincinnya yang bertuliskan
محمد رسول الله
(HR.Bukhori).
Hal
ini dilakukan sebagai bentuk pensucian dan penghormatan terhadap lafadz-lafadz
yang terdapat di benda-benda tersebut. Sebagai orang yang mengaku sebagai umat
nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam, maka hendaklah kita mencontoh nabi
dalam segala hal, salah satunya adalah hal ini, tidak membawa apapun yang bertuliskan
lafadz Allah Ta’ala ke dalam kamar mandi. Karena nabi adalah teladan bagi kita
semua.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
ـ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ـ: إنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
)رواه أحمد)
Artinya : diriwayatkan oleh Abu Hurairoh Radhiyallahu ‘anhu bahwa
nabi bersabda “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak (agar kalian
mencontohku)” (HR. Ahmad).
Ada sebuah syair yang menyatakan :
إنَّمَا
الْأُمَمُ الْأَخْلَاقِ مَا بَقِيَتْ فَإِنْ
هَمّ ذَهَبَتْ أَخْلَاقُهُمْ ذَهَبُوْا
“Sekelompok umat akan dianggap (dihormati) selama mereka memiliki
akhlak (adab) apabila hilang akhlak itu maka lenyap pula kedudukan mereka
(sesama manusia)”
2.
Sikap kita terhadap lafadz Allah Ta’ala.
Sikap
seseorang dalam menghadapi sesuatu merupakan cerminan dari dirinya sendiri.
Misalkan seorang atasan yang suka marah terhadap anggotanya meskipun sebenarnya
masalah tersebut tidaklah besar, maka dengan mudah dia menampakkan apa yang
menjadi indikator bahwa ia adalah orang yang pemarah, tidak pandai mengontrol
diri, belum bisa berpikir secara jernih ,dll. Semua menjadi gambaran yang jelas
dan terpampang dengan mudahnya di mata orang lain Begitu pula sikap kita
terhadap lafadz-lafadz yang bertuliskan ayat-ayat Allah, jika kita saja yang
mengaku muslim berani melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pelecehan
terhadap lafadz-lafadz Allah, maka jangan salahkan orang-orang kafir yang
berusaha menjadikan kita sebagai pengikut-pengikut mereka, melecehkan Al-quran
dan merendahkan harkat serta martabat Islam. Sedangkan mari kita introspeksi
diri dengan merefleksikan apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir terhadap
kitab suci mereka, mereka selalu mengagungkan kitab sucinya, melindunginya dari
orang-orang yang berusaha melecehkannya. Karena tanpa kita sadari, membawa
lafadz-lafadz Allah ke tempat-tempat kotor merupakan pelecehan yang dapat memberi dampak buruk terhadap
kapabilitas kita sebagai seorang muslim di mata orang-orang kafir.
B.
AL-QUR’AN DALAM HANDPHONE.
Aplikasi yang ada dalam handphone merupakan perangkat lunak yang dibuat manusia. Ia
merupakan suatu system yang memudahkan manusia untuk melakukan aktifitas dalam
kehidupannya. Sekarang, setiap muslim mampu membawa aplikasi Al-Qur’an dalam
handphone. Di mana pun dan kapan pun kita bisa mengakses aplikasi ini. Di satu
sisi memang mudah dan menguntungkan, tanpa harus membawa mushaf Al-Qur’an.
Namun tak lama, timbul pertanyaan : “ bagaimana kalau kita membawa handphone
yang berisi aplikasi Al-Qur’an?”
Sungguh ironis memang, namun pada perangkat lunak pada handphone
ini kenyataannya bukan mushaf Al-Qur’an,
ia hanya sebatas aplikasi yang membantu orang muslim dalam mengadakan nuskhah
layaknya mushaf Al-Qur’an. Sehingga dengan demikian kita tidak bisa menarik
hukumnya seperti hukum mushaf Al-Quran selama hal itu tidak dimaksudkan untuk
pencelaan, penghinaan dan penindasan terhadap Al-Qur’an.
Dan alangkah baiknya jika kita tidak menggampangkan urusan ini
dengan cara menjaga agar tidak sampai membawa ke kamar mandi atau bahkan
membuka dan membacanya di dalam, na’udzubillahi min dzalik.
Lalu bagaimana seandainya jika kita sedang berada di suatu tempat
yang mau tidak mau kita harus membawa handphone ini ke dalam kamar mandi agar
tidak hilang? Allah ta’ala berfirman :
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ(التغابن: 16)
Artinya
:
Bertaqwalah
kalian kepada Allah sesuai dengan kemampuan kalian (QS. Ath-Taghobun :16)
Allah tidak pernah menyusahkan hamba-hambaNYA, islam itu agama yang mudah. Oleh karenanya, jika
memang tidak bisa diantisipasi untuk tidak membawanya ke dalam kamar mandi maka
hal ini diperbolehkan, semoga Allah Ta’ala merahmati kita semua. Wallahu
ta’ala a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar